Tradisi Nunas Neda Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial di Desa Kesik Kecamatan Masbagik
Authors
B. Sri Mulia Ningsih , Hamidsyukrie Hamidsyukrie , Ni Made Novi Suryanti , Masyhuri MasyhuriDOI:
10.29303/jipp.v9i3.2618Published:
2024-07-30Issue:
Vol. 9 No. 3 (2024): AgustusKeywords:
Nunas Neda, Proses, Simbol, Solidaritas Sosial.Articles
Downloads
How to Cite
Abstract
Masyarakat Suku Sasak di Lombok memiliki tradisi yang masih dipelihara sampai saat ini, tradisi tersebut adalah “nunas neda”. Tradisi nunas neda adalah adat kebiasaan sebagai alat mempererat silaturahmi dan rasa kebersamaan masyarakat Desa Kesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rangkaian proses kegiatan dalam tradisi nunas neda, solidaritas sosial dalam tradisi nunas neda dan simbol dalam tradisi nunas neda yang memperkuat solidaritas sosial di Desa Kesik . Penelitian ini memadukan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data Spradly dengan cara analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga tahap dalam proses tradisi nunas neda yakni: 1) tahap persiapan meliputi musyawarah tokoh adat dan pemerintah desa; ziarah makam; menyiapkan tempat; menyiapkan bahan makanan; membuat jajan dan menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan pada saat ritual nunas neda, 2) tahap pelaksanaan meliputi ritual pembacaan do’a di Lengkok Remetak; arak-arakan menuju Tirta Ratu dan ritual pembacaan do’a di Tirta Ratu, 3) tahap penutup meliputi ucapan terimakasih Kepala Desa Kesik dan makan bersama. Solidaritas sosial dalam tradisi nunas neda di Desa Kesik yaitu solidaritas mekanik yang tampak pada pembagian kerja rendah, kesadaran kolektif yang kuat, hukum represif dominan, konsensus terhadap pola normatif penting, dan bersifat pedesaan. Simbol dari tradisi nunas neda yang memperkuat solidaritas sosial di Desa Kesik terdapat pada pemakaian baju adat lambung, kegiatan menyiapkan tempat, jajan dan makanan secara bersama, ritual pembacaan do’a, kegiatan arak-arakan, dan kegiatan makan bersama, sehingga dapat disiumpulkan dari beberapa simbol tersebut dapat memperkuat solidaritas sosial masyarakat Desa Kesik.
References
Alviyani (2020). Perancangan Informasi Mantu Poci Melalui Media Buku Ilustrasi. Other Thesis, Universitas Komputer Indonesia.
Ambarita, R. (2023). Tradisi Manganjab Warisan Leluhur Sihaporas. https://tanobatak.aman.or.id/tradisi-manganjab-warisan-leluhur-sihaporas/
Amrullah (2015). Repsentasi Makna Simbolik Dalam Ritual Prahu Tradisional Sandaq Suku Mandar Di Sulawesi Barat. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Ilmu Komunikasi. Universitas Hasanuddin.
Amrullah (2015). Repsentasi Makna Simbolik Dalam Ritual Prahu Tradisional Sandaq Suku Mandar Di Sulawesi Barat. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Ilmu Komunikasi. Universitas Hasanuddin.
Astuti (2022). Makna Simbolik Tradisi Punjungan (Studi pada Desa Sunggingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur). Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Chairunisa, N., Hamidsyukrie, ZM., Suud., & Masyhuri (2023). Makna Simbolik Tradisi Praja Sunatan Di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(3).
Data Indonesia (2022). Mayoritas Penduduk Bekerja di Sektor Pertanian. https://dataindonesia.id/tenaga-kerja/detail/mayoritas-penduduk-bekerja-di-sektor-pertanian-pada-agustus-2022
Derung (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(1).
Firmando, H. B. (2022). Sosiologi Kebudayaan: Dari Nilai Budaya Hingga Praktik Sosial. Yogyakarta: Bintang Semesta Media.
Gegana, T. A., & Zaelani, A. Q. (2022). Pandangan urf terhadap tradisi mitu dalam pesta pernikahan adat batak. Journal of civil and islamic family law, 3(1).
Hasanah, E. Y., Basuki, P., & Singandaru, A. B. (2023). Tourism Development Strategy For East Lombok Kesik Village In Economic Recovery Efforts. Experimental Student Experiences, 1(3).
Jumiati, N., Hamidsyukrie., & Suryanti, N. M. N. (2023). Nilai Solidaritas Sosial dalam Tradisi Mbolo Weki pada Adat Perkawinan Suku Bima (Mbojo) di Desa Rabadompu Kecamatan Raba Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8(1b).
Maulida (2023). Tradisi Mandi Pengantin Dalam Adat Perkawinan Suku Sasak (Studi Di Dusun Limbaungan, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur). JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(8).
Mutahhir (2021). Tradisi Akkattere Di Dusun Tamacina Desa Maradekaya Kabupaten Gowa. Skripsi. Fakultas Adab Dan Humaniora. Sejarah Peradaban Islam. UIN Alauddin Makassar.
Raihanun, S. (2022). Solidaritas Sosial Dalam Tradisi Banjar (Studi Di Desa Borok Toyang Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur). Skripsi. FKIP. Pendidikan Sosiologi. Universitas Mataram. Mataram.
Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Salami (2018). Tradisi Sunata Anak Perempuan Suku Makassar Di Balikpapan: Kajian Folklor. Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(1).
Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana
Sundoro, B. T. (2022). Pembangunan UKM dan Pemberdayaan Pupuk Kompos sebagai Potensi Desa Ngunut, Kecamatan Playen. Jurnal Atma Inovasia, 1(5).
Syafrita, I., & Murdiono, M. (2020). Upacara Adat Gawai Dalam Membentuk Nilai- Nilai Solidaritas pada Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Barat. Jurnal Antropologi: isu-isu sosial budaya, 22(2).
Syafruddin (2013). Perubahan Sosial Budaya. Mataram: FKIP PRESS UNIVERSITAS MATARAM.
Umanailo (2023). Sekelumit Cerita Untuk Mengenal “Emile Durkheim”. Sosiologis, 1(1).
License
Copyright (c) 2024 B. Sri Mulia Ningsih, Hamidsyukrie Hamidsyukrie, Ni Made Novi Suryanti, Masyhuri Masyhuri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.