Kepemimpinan Tuan Guru dalam Memelihara Budaya Organisasi (Studi Komparataif Pondok Pesantren NU Riyadul Falah Aik Prepa Kecamatan Aikmel dan Pondok Pesantren NWDI Permatan Kecamatan Pringgabaya

Abstract

Kepemimpinan merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan sebuah organiasi. Namun dalam usaha pencapaian tujuan tersebut pemimpin tetap memperhatikan perilaku para bawahan atau anggotanya dimana perilaku tersebut membentuk sebuah budaya dalam organisasi. Perilaku para bawahan tersebut sebagai pertimbangan oleh pemimpin untuk mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk kepemimpinan Tuan guru/kiyai dalam memelihara budaya organisasi di Pondok Pesantren NU Riyadul Falah Aik Prapa Kecamatan Aikmel, kepemimpinan Tuan guru/kiyai dalam memelihara budaya organisasi di Pondok Pesantren NWDI Permatan Kecamatan Peringgabaya, Peran Tuan Guru/Kiyai dalam Pengelolaan Budaya Organisasi Kedua Pondok Pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melihat secara langsung dilapangan mengenai metode yang diterapkan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam menganalis data yang diperoleh, peneliti menggunakan model pengumuplan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Sedangkan untuk mengecek keabsahan data menggunakan credibility, transferability, dependability dan confirmability. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan Tuan guru/kiyai dalam memelihara budaya organisasi dipondok pesantren riyadul falah Aik prapa Desa Aik Prapa Kecamatan Aikmel tersebut adalah; Pertama Dilihat aspek sejarah berdirinya Pondok Pesantren NU Riyadul Falah. Kedua Nilai-nilai yang mendasi prilaku pondok pesantren NU riyadul falah. Ketiga Bentuk keilmuan Pondok Pesantren NU Riyadul Falah. Keempat Pengelolaan Pondok Pesantren NU Riyadul Falah. Kepemimpinan Tuan guru/kiyai dalam membangun Budaya Organisasi Dipondok Pesantren NWDI Permatan Kecamatan Pringgabaya tersebut adalah; 1) Nilai Islami yaitu Iman dan Taqwa. 2) Nilai perjuangan/ pengabdian (yakin, ikhlas, dan istiqomah), 3) Meningkatkan pemahaman dan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada santriawan/santriwati, dewan guru dan jama’ah dengan cara terus melestarikan dan mengembangkan pada kader-kader santri, dewan guru maupun anggota jama’ah, melaui lembaga pendidikan, pengajaran dan majlis ta’lim.