Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Model Blended Learning Berbantuan PhET Melalui Smartphone untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik
Authors
M. Hidayat Nursiddieq , Wahyudi Wahyudi , Hikmawati HikmawatiDOI:
10.29303/jipp.v7i2.501Published:
2022-05-11Issue:
Vol. 7 No. 2 (2022): JuniKeywords:
Perangkat Pembelajaran, PhET, Blended Learning, Smartphone, Kemampuan Berpikir KreatifArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan serta menghasilkan produk perangkat pembelajaran fisika model blended learning berbantuan PhET melalui smartphone untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang terkategori layak, praktis, serta efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan disebut 4D. Produk yang akan dikembangkan serta dihasilkan berupa Silabus, RPP, Bahan Ajar, LKPD, dan instrumen tes berpikir kreatif. Instrumen penelitian menggunakan lembar validasi, angket respon peserta didik terhadap pembelajaran, dan instrumen tes berpikir kreatif. Validitas perangkat pembelajaran dinilai oleh tiga validator ahli dan tiga validator praktisi yang dianalisis menggunakan skala Likert. Kepraktisan diperoleh melalui angket respon peserta didik terhadap pembelajaran yang disebarkan melalui google form. Keefektifan dianalisis dengan menggunakan N Gain yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest tentang kemampuan berpikir kreatif peserta didik materi fluida dinamis. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penilaian dari validator ahli dan validator praktisi memiliki nilai rata-rata senilai 87,33% termasuk kategori valid, Â dengan reliabilitas senilai 93,03% termasuk ke dalam kategori reliabel. Kepraktisan perangkat pembelajaran berdasarkan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran menunjukkan nilai senilai 92,08% termasuk ke dalam kategori sangat praktis. Sementara itu, kemampuan berpikir kreatif peserta didik mengalami peningkatan dengan hasil rata-rata uji N-Gain sebesar 0,59 terkategori sedang. Dengan demikian, perangkat pembelajaran dengan model blended learning berbantuan PhET melalui smartphone yang dikembangkan dapat dikatakan layak, sangat praktis, sehingga efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
References
Annisa Ratna Sari (2013). Strategi Blended Learning untuk Peningkatan Kemandirian Belajar dan Kemampuan Critical Thinking Mahasiswa di Era Digital. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 11 (2) : 33-37.
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi (2011). Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Effendi, L,A. (2012). Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemapuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2). 2-4.
Emria Fitri, Neviyarni, & Ifdil (2016). Efektivitas Layanan Informasi dengan Menggunakan Metode Blended Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling. 2 (2) : 84-86.
Fadillah, S. (2009). “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dalam Pembelajaran Matematika.†Jurnal Pendidikan: eprints.uny.ac.id.
Farihah Manggabarani, Sugiarti, & Melati Masri (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pitumpanua Kabupaten Wajo. Jurnal Chemica. 17 (2) : 83-86.
Gunada, I. W., Sahidu, H., & Sutrio, S. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume I No.1: 38-46.
Gunawan, Ahmad Harjono, & Sutrio (2015). Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Konsep Listrik Bagi Calon Guru. Jurnal Pendidikan Fiska Dan Teknologi, 2(1): 12.
Gunawan (2015). Model pembelajaran sains berbasis ICT. Mataram. FKIP universitas mataram.
Gunawan (2017). Keterampilan Berpikir dalam Pembelajaran Sains. Mataram: Agra Puji Press.
Herayanti, Fuaddunnazmi, & Habibi (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Moodle. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Vol 4 No.2.
Hermawanto, Kusairi, & Wartono (2013). Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasaan Konsep dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 9 (1) : 73-75.
Hidayatullah, Zul., Muh Makhrus & I Wayan Gunada (2018). Analisis tingkat kemampuan berpikir kritis gelombang mekanik melalui pembelajaran dengan pendekatan konflik kognitif. Jurnal pendidikan fisika dan teknologi, 4(2) : 152-153.
Latifa,Setiawati, & Basith (2016). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiRuNi. 5(1): 43-51.
Lestari, P. A. S., Rahayu, S., & Hikmawati, H. (2015). Profil Miskonsepsi Siswa Kelas X SMKN 4 Mataram Pada Materi Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume I No 3: 146-153.
Makhrus, Muh. (2018). Validitas Model Pembelajaran Conceptual Change Model With Cognitive Conflict Approach. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Volume 3 Nomor 1: 62-66.
Milya Sari. (2014). Blended Learning Model Pembelajaran Abad Ke-21 di Perguruan Tinggi. Jurnal Al-Ta’dib. 17 (2) : 126-128.
Mulyasa (2005). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Munandar, Sutrio, & Taufik, Muh. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Animasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMAN 5 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 4 No.1: 111-121.
Putri Fitriasari, Tanzimah, & Novita Sari (2018). Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Blended Learning pada Mata Kuliah Metode Numerik. Jurnal Elemen. 4 (1) : 1-3.
Ratnaningtyas, Wilujeng, & Kuswanto (2019, June). Android-based Physics Comic Media Development on Thermodynamic Experiment for Mapping Cooperate Attitude for Senior High School. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1233, No. 1, p. 012054). IOP Publishing.
Rohman, Muhammad & Sofan Amri (2013). Strategi dan Desain Pengembangan SistemPembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sari, & Trisnawati (2019). Integrasi Keterampilan Abad 21 Dalam Modul Sociolinguistic: Keterampilan 4C (Collaboration, Communication, Critical Thinking, dan Creativity). Jurnal Muara Pendidikan Vol 4 No. 2: 455-466.
Siti Istiningsih dan Hasbullah (2015). Blended Learning Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan. Jurnal Elemen. 1 (1) : 49-55.
Solikha, Suchainah, & Rasyida (2020). Efektifitas Pembelajaran E-Learning Berbasis Schoology Terhadap Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa X Ips Man Kota Pasuruan. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 11, Nomor 1: 31-42.
Sugiyono (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sundayana, Rostiana (2013). Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta.
Trianto (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Winda Wijayanti, Nengah Maharta, & Wayan Suana (2017). Pengembangan Perangkat Blended Learning Berbasis Learning Management System pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni. 6 (1) : 1-3.
Yahdi, Muhammad (2013). Pembelajaran Micro Teaching .Makassar: Alauddin University Press.
Yahya, & Fitriyanto (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Interaktif Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa SMA Pada Materi Elastisitas. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 2 No 3: 136-141.
Yilmaz, & Orhan (2010). High School Students Educational Usage
of Internet and Their Learning Approaches. World Journal on Education Tecnology, 2(2), 100-112.
Yunita, Utomo, & Ariesta (2019). Kajian Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMP Negeri Seluma. Jurnal Ilmiah KORPUS, 3(3), 351-359.
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.