Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory dalam Meningkatkan Mutu Sekolah: Studi Kasus SMKN 2 Sekotong Bidang Pariwisata
Penulis
Nur Ahillah , Heri Hadi Saputra , Moh. Mustari , Fahruddin Fahruddin , Sudirman WilianDOI:
10.29303/jipp.v10i2.3425Diterbitkan:
2025-05-31Terbitan:
Vol 10 No 2 (2025): MeiKata Kunci:
Teaching Factory, Mutu Pendidikan, Evaluasi, Model CIPPArticles
##submission.downloads##
Cara Mengutip
Abstrak
Perkembangan industri pariwisata di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, membuka peluang besar bagi peningkatan mutu pendidikan vokasi di SMK. Serta mengurangi tingkat penyumbang pengangguran dari tingkat SMK. Sebagai respons terhadap kebutuhan dunia kerja, SMK Negeri 2 Sekotong menginisiasi program Teaching Factory. guna menjembatani kesenjangan antara kompetensi siswa dengan tuntutan industri. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan Teaching Factory secara menyeluruh, mencakup sejauh mana program berjalan, dampaknya terhadap kompetensi siswa, serta hambatan yang dihadapi. Penelitian menggunakan pendekatan mixs method dengan metode studi kasus dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) serta teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, siswa, dan mitra industri, serta studi dokumentasi. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan teknik reduksi data, penyajian naratif dan tabel, serta penarikan kesimpulan sistematis. Hasil menunjukkan bahwa pelaksanaan Teaching Factory cukup baik terutama dari aspek proses, seperti penyesuaian kurikulum berbasis proyek, peningkatan sarana praktik, dan kompetensi siswa dalam jasa layanan pariwisata. Program ini juga berdampak positif terhadap keterampilan praktis siswa dan citra sekolah. Namun demikian, masih ditemukan kendala seperti terbatasnya fasilitas, lemahnya kemitraan strategis, dan kurangnya sistem monitoring yang terstruktur. Secara keseluruhan, program Teaching Factory memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas lulusan, menurunkan angka pengangguran, dan memperkuat hubungan sekolah dengan industri. Keberhasilan jangka panjang bergantung pada peningkatan manajemen, fasilitas, kemitraan, serta penguatan sistem evaluasi yang berkelanjutan.
Referensi
Arikunto, S., & Abdul Jabar, C. S. (2009). Evaluasi program pendidikan: Pedomanteoritispraktisbagimahasiswa dan praktisipendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
ASEAN Secretariat. (2015). ASEAN tourism development framework 2015–2025. Jakarta: ASEAN Secretariat.
Creswell, J. W. (2012). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Darmawan, I. N. G. (2014). Evaluasimanajemen Teaching Factory pada unit produksi training hotel SekolahMenengahKejuruanKridawisata Bandar Lampung (Unpublished manuscript).
Depdiknas. (2012). Panduan pelaksanaantahun 2012 tentangbantuanpengembangankewirausahaan SMK/Teaching Industry. Jakarta: Depdiknas.
DirektoratPembinaan SMK. (2008). Pedoman Teaching Factory: Integrasi proses pembelajarandalampendidikankejuruan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
DirektoratPembinaan SMK. (2011). Data pokok SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Retrieved from http://datapokok.ditpsmk.net/index.php?aksi=12&page=3
Dobson, G. (2003). A guide to writing competency-based training materials. Melbourne: National Volunteer Skills Centre.
E. Widoyoko (Ed.), Evaluasipendidikan (pp. 181–182). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Farikhah, S. (2015). Manajemenlembagapendidikan. Yogyakarta: AswajaPresindo. Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., & Worthen, B. R. (2004). Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (3rd ed.). Pearson.
Hadlock, H., Wells, S., Hall, J., et al. (2008). From practice to entrepreneurship: Rethinking the Learning Factory approach. Proceedings of the 2008 IAJC-IJME International Conference.
Harianton, I., &Saefudin, A. S. (2010). Alternative approach to deliver competence higher skills technicians from diploma program in Indonesian higher educations toward global competition. Proceedings of the 1st UPI International Conference on Technical and Vocational Education and Training, Bandung, Indonesia, 73–81.
Kerlinger, F. N. (1973). Foundations of behavioral research. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Lamancusa, J. S., Jorgensen, J. E., Zayas-Castro, J. L., et al. (1995). The Learning Factory: A new approach to integrating design and manufacturing into engineering curricula. ASEE Proceedings, Anaheim, California, 2262.
Lamancusa, J. S., Zayas, J. L., Soyster, A. L., et al. (2008). The Learning Factory: Industry-partnered active learning. Journal of Engineering Education.
Lestari, I. (2016). Efektivitaspelaksanaan Teaching Factory siswaSekolahMenengahKejuruan (SMK) di Solo Technopark (Unpublished manuscript).
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
Madaus, G., Scriven, M., & Stufflebeam, D. (2009). The CIPP approach is based on the view that the most important purpose of evaluation is not to prove but to improve. In
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Moerdiyanto, A. (2009). Pendidikan kewirausahaan: Panduan dalammengelolaproduksibarang dan jasa. Jakarta: PenerbitGrahaIlmu.
Moerwismadhi. (2009, August). Teaching Factory. Seminar Nasional Technopreneurship Learning for Teaching Factory, Malang, Jawa Timur.
Moleong, L. J. (2007). Metodologipenelitiankualitatif (Edisirevisi). Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Mulyasa, E. (2006). Kurikulumberbasiskompetensi: Konsep, karakteristik, dan implementasi. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Mustari, M. (2022). Administrasi dan manajemenpendidikansekolah. Bandung: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan GunungDjati.
Mustari, M., &dkk. (2021). Manajemensumberdayamanusia (SDM). Eureka Media Aksara.
Nasarudin, et al. (2020). Pengantarilmumanajemen. Jakarta: PT GrahaIlmu.
Nugroho, R. (2007). Metodologipenelitianpendidikan: Pendekatankuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nuryake, &Fajaryati. (2013). Evaluasipelaksanaan Teaching Factory SMK di Surakarta (Unpublished manuscript).
Rogers, C. (2005). Evaluation: Collecting and analyzing information for informed decision-making. New York: Academic Press.
Rogers, G., & Badham, L. (2005). Evaluation in schools: Getting started on training and implementation. New York: Routledge.
Saraswathi, T. S. (2010). Foundations of research in education. New Delhi: Atlantic Publishers & Distributors.
Sekaran, U. (2016). Research methods for business: A skill-building approach. New York: Wiley.
Sofyan, H. (2008). Optimalisasipembelajaranberbasiskompetensi pada pendidikankejuruan. Yogyakarta.
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Nur Ahillah, Heri Hadi Saputra, Moh. Mustari, Fahruddin Fahruddin, Sudirman Wilian

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.